![]() |
Wajah bahagia setelah seminar hasil aktualisasi |
Setelah mengikuti kegiatan latsar selama
24 hari di Hotel Grand Cempaka, Puncak, Bogor, Jawa Barat, gue kembali ke unit
kerja, yakni SDN Rawa Badak Utara 05 dengan membawa sebuah PR besar, yaitu
mengerjakan laporan aktualisasi. Laporan aktualisasi adalah laporan yang berisi
penerapan nilai-nilai ASN dan ANEKA : Manajemen ASN, Pelayanan Publik, Whole of Ghoverment, akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi di unit kerja, yang
berkaitan dengan tupoksi (tugas pokok dan fungsi) gue sebagai guru kelas di SD.
Tugas gue sebagai guru SD sudah
pasti berkaitan dengan peserta didik, rekan guru, kepala sekolah dan wali
murid, jadi, laporan aktualisasi gue pastinya ga akan jauh dari hal-hal
tersebut. Seminggu setelah pulang latsar, gue mulai merencanakan kegiatan apa
yang akan gue aktualisasikan di sekolah. Oh iya, dalam kegiatan ini, setiap
angkatan dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 6 orang. Gue sendiri
sekelompok bareng mbak nadya, kak ibeth, kak evan, bang satria, dan naufal. Kelompok
gue mendapatkan coach (semacam pembimbing
gitu, seorang widya iswara) yang super baik, ramah, lucu dan seruuuu yaitu Bu
Elva Simanjuntak. Bu Elva ini backgroundnya adalah dari BKKBN, tentang keluarga
berencana gitu deh, jadi beliau paham banget masalah kesehatan, makanya
kebanyakan bimbingannya adalah dokter. Hebat ya!
![]() |
Coaching bersama bu Elva |
![]() |
Coaching bersama coach terdabest |
![]() |
Coaching lagi guys~ |
Gue dan teman-teman sekelompok
kemudian diberikan jadwal coaching atau bimbingan. Setiap kelompok wajib
melaksanakan coaching sebanyak 4 kali, yaitu 2 kali sebelum seminar rancangan
aktualisasi, dan 2 kali sebelum seminar hasil aktualisasi.
Sebelumnya, gue dan angkatan 31 udah
pernah bertemu Bu Elva, beliau mengisi materi ANEKA di kelas, jadi, sedikit
banyak udah tau tentang betapa serunya Bu Elva saat mengajar. Gaya bicara yang
bersemangat dan nada tinggi khasnya bikin gue semangat banget setiap coaching. Pertama
kali bertemu Bu Elva, gue udah bawa rancangan aktualisasi yang udah gue bikin
secara kasar di tempat latsar. Gue udah mempersiapkan beberapa kegiatan yang
akan gue ajukan saat bimbingan.
Garis besar laporan aktualisasi gue
adalah tentang peningkatan minat baca siswa di sekolah dasar, karena gue
mengajara di kelas IV, jadilah laporan gue tentang upaya peningkatan minat baca
di kelas IV. Awalnya, gue mau bikin pojok baca di kelas, tapi setelah gue
konsultasikan ke Bu Elva, beliau bilang, sudah terlalu banyak yang menggunakan
ide itu. Lagi pula, setelah gue pikir-pikir lagi, membuat pojok baca
membutuhkan modal yang tidak sedikit dan butuh waktu juga untuk menghias,
mendesain, dan lainnya. Selain itu, peningkatan minat baca tidak melulu diukur
dari ketersediaan fasilitas.
Setelah gue pertimbangkan, akhirnya
kegiatan membuat pojok baca gue ganti dengan melaksanakan kegiatan “One Day One
Strory” yang mana kegiatannya adalah membaca satu cerita setiap hari secara
bergantian, kemudian memberikan pertanyaan seputar cerita tersebut. Totalnya,
ada lima kegiatan yang gue rencanakan untuk peningkatan minat baca di sekolah. Antara
lain:
- Menyusun angket untuk mengukur minat baca peserta didik
- Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan strategi active learning tipe true or false
- Menyusun kartu tantangan membaca
- Melaksanakan kegiatan “One Day One Story”
- Melaksanakan kegiatan pembelajaran berbasis perpustakaan
Singkatnya, setelah dua kali
coaching dan kegiatan tersebut sudah gue susun secara matang dalam laporan
rencana aktualisasi, disetujui oleh Bu Elva, kemudian gue bersiap untuk melaksanakan
“Seminar Rancangan Aktualisasi”. Iya, rancangan itu diseminarkan di depan
coach, mentor (kepala sekolah) dan seorang penguji. Rasanya, deg-degan, sama
kayak mau ujian skripsi gitu. Apalagi santer terdengar kabar kalau mendapatkan
penguji yang killer, kegiatan yang sudah direncakan sering disalahkan dan
diminta ganti. Dan apa, gue gak tau siapa penguji gue, sampai hari seminar
tiba! Jadi, sengaja dirahasiakan gitu. Tambah deg-deg an ga sih!
Akhirnya, hari seminar pun tiba. Seperti
ujian pada umumnya, gue bikin laporan renacana aktualisasi menjadi 3 rangkap,
membuat PPT sambil belajar berbicara dengan baik. Di sisi lain, di sekolah gue
dihadapkan dengan tugas dan kewajiban sebagai guru kelas. Pertama kali jadi
guru kelas dan langsung bertemu anak murid yang luar biasa aktif, sulit
menerima materi dan nggak bisa diem. Pikiran gue terbagi antara tugas
aktualisasi dan tugas sebagai guru. Jujur aja, saat itu gue bener-bener buntu. Pikiran
gue terasa penuh, bingung dan ga tau harus ngapain. Gue nggak punya teman
berbagi, gue ga bisa cerita ke siapa-siapa selain buku dan kertas. Gue sempet
buntu, sampai-sampai mikir dalam hati, “Buat apa sih gue ngelakuin ini?! Gue mau
berhenti!”
Tapi, gue disadarkan dengan banyak
catatan di buku gue. Perjalanan gue sudah sangat panjang, dimulai dari mengurus
persyaratan untuk mengikuti seleksi CPNS tahun 2018. Langkah gue terlalu jauh
untuk memutuskan berhenti. Gue sudah sejauh ini. Gue sudah berada di titik di
mana banyak orang yang sangat ingin menggantikan posisi gue. Gue nggak boleh
nyerah sekarang. Gue pasti bisa, pelan-pelan, walau harus merangkak, gue harus
bisa!
Di tengah kebuntuan, salah seorang
guru di sekolah memberikan contoh laporan aktualisasi miliknya beberapa tahun
lalu. Dia bilang, gue boleh cerita kalau gue merasa kesulitan. Dia selalu
memberikan masukan-masukan yang positif, dia sangat mengerti keluh kesah gue
tentang laporan aktualisasi dan pertama kali jadi guru kelas. Terima kasih
sekali!
Setelah drama-drama panjang, seminar
rancangan bisa gue lewati dengan baik. Alhamdulillah, gue mendapatkan penguji
yang ramah dan baik serta tidak mengganti kegiatan gue. Penguji gue adalah Pak
Ahmda Denny. Saat seminar rancangan, gue cuma dikasih waktu 10 menit untuk
memaparkan rencana kegiatan, kemudian 10 menit sesi tanya jawab. Alhamdulillah,
mentor gue (kepala sekolah) juga sangat baik dan memberikan dukungan terkait
rencana kegiatan yang akan gue laksanakan di sekolah. Jadi, coach, mentor dan
penguji semuanya sangat baik. Seminar rancangan aktualisasi berjalan lancar dan
tidak semenakutkan yang gue bayangkan. Alhamdulillah, terima kasih Ya Allah.
![]() |
Wajah lega setelah seminar rancangan aktualisasi bersama Pak Ahmad Denny |
![]() |
Mantullll |
Seminar rancangan usai, artinya, gue
harus mengaplikasikan rencana aktualisasi gue di sekolah. Dan bagian ini juga
cukup menyita waktu serta pikiran. Apalagi, di saat yang sama, gue harus ngebut
ngejar materi yang belum gue ajarkan karena waktunya menjelang Penilaian Tengah
Semester. Selain itu, gue harus mengatur anak-anak yang super aktif itu untuk
duduk manis saat gue ngajar, karena harus direkam dan difoto untuk bukti
pelaksanaan kegiatan. Ini menguras emosi banget gays~
![]() |
Meminta izin kepala sekolah |
![]() |
Melaksanakan aktualisasi |
![]() |
Memantau murid-murid |
![]() |
Kegiatan "One Day One Story" |
![]() |
Memberikan reward kepada kelompok terbaik |
Alhamdulillah, gue mendapatkan
bantuan dari teman-teman untuk mendokumentasikan kegiatan. Tapi, lama kelamaan
gue merasa nggak enak hati karena selalu merepotkan, akhirnya, di kegiatan
terakhir, gue minta mama untuk ke sekolah dan bantuin. Akhirnya, setelah itu,
kegiatan pun selesai gue laksanakan.
Setelah mendapatkan dokumentasi
kegiatan, gue mulai menyusun BAB 1 sampai BAB 4 dan merapikan laporan hasil
aktualisasi. Awalnya, gue bingung banget gimana cara menyusunnya, karena hampir
semua orang tuh laporannya beda-beda. Akhirnya, gue menjadikan laporan Lala
(thanks to Rahayu Lala yang udah mau share laporan hasil aktualisasinya)
sebagai patokan. Gue pun mulai menyusun laporan aktualisasi dari kegiatan yang
telah gue laksanakan di sekolah. Pokoknya, gue selalu curi-curi waktu untuk
mengerjakan laporan. Jadi, setiap hari gue bawa notebook ke sekolah untuk
menulis laporan, walau kadang nggak bisa nulis apa-apa, karena sibuk koreksi
tugas dan menyiapkan pembelajaran di kelas. Beberapa kali gue juga musti
bolak-balik BPSDM (Jakarta Pusat) untuk coaching sama Bu Elva. Ya, begitulah
hari-hari gue lalui, sampai akhirnya hari yang gue nantikan tiba, yaitu...
SEMINAR HASIL AKTUALISASI
Iya, gays, setelah seminar
rancangan, masih ada seminar lagi, yaitu seminar hasil aktualisasi. Seminar hasil
aktualisasi dilaksanakan untuk mempertanggungjawabkan rencana aktulisasi yang
telah gue seminarkan sebelumnya. Rasanya sama seperti seminar rancangan, masih
deg-degan, padahal udah tau pengujinya baik, tapi tetep aja rasa gemuruh itu
tetap ada.
H-1 seminar, gue baru dapat kabar
kalau penguji gue Pak Ahmad Denny akan pergi keluar kota siang nya, sedangkan
kelompok gue akan melaksanakan seminar hasil jam 1 siang. Nah loh! Gue dapet
kabar dari kelompok lain yang pengujinya sama, dan mereka seminar hasil
aktualisasi dimajukan jadi pagi. Lah, bagaimana nasib gue dan teman-teman
sekelompok bimbingan bu elva ini?
Gue tambah deg-degan, karena Bu Elva
bilang, kita akan tetap melaksanakan seminar hasil dan PENGUJI DIGANTI. Parah banget
ga sih, penguji kelompok gue diganti saat hari H seminar. Makin panik dong, gue
takut penguji yang ini galak dan mempermasalahkan kegiatan aktualisasi gue. Selain
itu, di hari H seminar, mentor gue, gak bisa hadir dan menugaskan Wakil kepala
sekolah untuk menemani gue. Klop banget deh, mentor ganti, penguji juga ganti. Gue
was-was, gue takut pengganti mentor salah bicara, gue takut pengujinya galak,
gue takut ga lulus!
Sepanjang perjalanan dada gue
berdebar ga karuan, tapi wakil kepala sekolah yang menggantikan mentor gue ini,
selayaknya ibu buat gue, dia cerita banyak pengalamannya sama gue, dia juga gak
berhenti nyuruh gue berdoa sebelum masuk ke ruang seminar. Baik banget. Masya
Allah. Alhamdulillah.
Ternyata gays, yang gue takutkan
tidak terjadi, penguji gue diganti dengan yang lebih baik. Iya, Pak Haidan dari
kementrian imigrasi, baikkkk sekalii, bahkan kalau bisa gue bilang, beliau gak
kalah baik sama Pak Ahmad Denny. Baik sekali. Selama 10 menit seminar, beliau
nggak tanya apa-apa. Pak Haidan mendukung kegiatan gue, pengganti mentor pun
begitu, dan semuanya berjalan lancarrr.
![]() |
Berfoto bersama penguji seminar hasil aktualisasi |
![]() |
Salam Literasi |
Setelah seminar hasil, bukan berarti
semuanya selesai, masih ada revisi di laporan gue. Kemudian, gue sesegera
mungkin memperbaiki bagian-bagian yang masih kurang lengkap dari laporan
aktualisasi gue. Kelompok gue pun saling membantu, kalau ada yang bingung,
selalu ada yang mau menjelaskan dan berbagi. Senangnya~
Beres revisi, masih ada acara
bolak-balik BPSDM untuk minta tanda tangan Bu Elva. Kemudian, lanjut membuat 3
rangkap laporan aktualiasi untuk BPSDM, sekolah dan untuk diri gue sendiri. Sebagai
kenang-kenangan atas perjuangan yang bisa dibilang tidak mudah, penuh airmata
dan drama *lebay*.
Dibikin 3 rangkap sudah, gue lantas
mencari tempat untuk membuat hard cover yang menyediakan warna kuning lemon. Gue
gak tahu kenapa laporan aktualiasi tahun 2019 harus warna kuning lemon. Astaga,
itu warnanya susah, dan gak semua percetakan menyediakan warna itu. Gue sudah
berkeliling rawa badak mencari percetakan hard cover, tapi hasilnya nihil. Ga ada
satu pun yang menyediakan warna kuning lemon. Ya, seperti yang sudah-sudah, gue
kembali ke rawamangun depan UNJ untuk membuat hard cover. Di tempat fotocopyan
yang sama saat gue bikin hard cover skripsi dulu. Alhamdulillah, gue ga perlu
jalan jauh. Turun dari halte, langsung sampai di situ.
Beres hard cover, waktunya
mengumpulkan!
Gue kembali ke BPSDM untuk
mengumpulkan laporan gue, sambil membawa ketiga laporan itu di kantong plastik.
Asli gays, 1 laporan aja sekitar 150 an lembar, terus di hard cover, jadinya
berat banget, dan gue bawa 3! Iya, semuanya gue bawa-bawa ke BPSDM hari itu. Sungguh
amat berat sekali bawaan gue, terlebih, gue naik angkutan umum, turun naik
transjakarta, dilanjut naik gojek dengan bawaan sebanyak itu.
Setelah sampai di BPSDM, gue
terlambat, jadi bersamaan dengan jam istirahat, sehingga gue harus menunggu jam
operasional kembali. Ya, gue tiba di sana jam 11.30 kemudian baru dilayani
untuk ambil nomor antrian jam 13.00. Itu cuma ambil nomornya aja, belum
menyerahkan laporannya. Katanya, harus nunggu sampai jam 2 siang. Huhuh,
rasanya capek banget. Karena udah merasa bosen dan capek, gue memutuskan ke
masjid. Bagian yang paling gue sukai dari gedung ini tuh, di bawahnya ada
Masjid yang besar, dingin, mukenya bersih dan sangat nyaman berlama-lama di
sana. Gue lalu melaksanakan sholat dzuhur dan meminta kelancaran dalam
menyerahkan laporan nanti.
Berdasarkan informasi akurat yang
gue dapatkan dari teman-teman yang sudah mengumpulkan terlebih dahulu, ada
proses pemeriksaan laporan aktualisasi yang sangat detail dan dilakukan lembar
per lembar. Ada yang laporannya kurang lengkap, harus ganti dan dilengkapi
dulu, padahal sudah dihard cover gays. Otomatis itu kan harus dibongkar lagi
hard covernya, terus bikin hard cover lagi. Duh, pastinya ribet bangettt. Gue gak
mau hal itu sampai gue alami. Makanya, gue juga masih merasa belum aman,
walaupun sudah berkali-kali gue cek laporan gue lengkap.
Dengan niat dan pikiran positif, gue
kembali naik ke lantai 6 untuk ketemu Pak Kosim dan mengumpulkan laporan
aktualisasi. Ternyata, nomor urut gue udah kelewat, tapi gue tetap boleh
berdiri menunggu yang lain. Sampai akhirnya, laporan aktualisasi gue sampai di
tangan Pak Kosim dan diperiksa. Ternyata benar kata temen-temen gue, Pak Kosim
memeriksa laporan dengan sangat teliti. Dia membuka laporan gue dari lembar
terakhir, memeriksa keaslian tanda tangan dan stempel yang ada di sana, pokoknya
ngga boleh sama sekali ada yang fotocopy atau hasil scan. Alhamdulillah,
laporan aktualisasi gue diterima dengan baik, cuma menambahkan nama dan NIP di
kata pengantar. Sudah selesai. Gue tanda tangan pengumpulan laporan
aktualisasi, lalu kembali ke sekolah dengan membawa 2 laporan aktualisasi
lainnya.
Yap, setelah semuanya beres, gue
sangat bersyukur dan baru berani untuk upload foto di instagram dan facebook. Sebagai
bentuk rasa syukur dan apresiasi terhadap perjuangan gue bisa menyelesaikan
laporan, juga wujud terima kasih kepada semua orang yang telah membantu. Memang,
nggak semua hal gue bagikan di media sosial, hanya beberapa momen penting,
seperti saat seminar rancangan, seminar hasil, sampai foto laporan gue. Hanya sesedikit
itu yang gue bagi dan sebagian besar berisi senyum dan syukur. Tapi, kalau
kalian pikir semuanya baik-baik aja, semuanya enak-enak aja, mulus-mulus aja,
kalian nggak sepenuhnya benar. Ada banyak hal yang gue simpan sendiri.
![]() |
Laporan Aktualisasi yang selesai di hard cover |
Semua yang gue alami dan jalani
bukanlah proses yang mudah, namun, gue tetap bersyukur bisa diberikan anugrah
serta kekuatan dalam menjalaninya. Gue percaya, proses ini bisa mendewasakan
dan menjadikan gue pribadi yang lebih baik lagi. Aamiin.
Jadi, apakah setelah ini perjalanan
gue sebagai Calon PNS telah usia? Tentu saja belum, gays! Masih ada program
Induksi selama satu tahun yang harus gue kerjakan, gue juga harus menyusun
laporan induksi, kemudian mengikuti ujian PPG untuk nantinya akan mengikuti PPG
dan sertifikasi. Intinya, perjalanan gue sebagai ASN masih bener-bener panjang.
Gue akan menjalani setiap prosesnya dengan sebaik mungkin dan memberikan yang
terbaik yang gue bisa. Dan, gue juga akan berusaha untuk selalu menuliskan
kisah gue, untuk mengingatkan betapa gue telah berjuang sangat keras, betapa
gue ternyata lebih kuat dari yang gue bayangkan, betapa banyaknya orang-orang
baik di dunia ini, dan betapa ajaibnya sebuah takdir serta doa orangtua.