Senin, 14 Mei 2018

Review Novel "Cinta Dua Kodi"

Review Novel “Cinta Dua Kodi”
By: Shannia Elmira


Gambar diambil dari Google Pictures

Identitas Buku
Judul             : Cinta Dua Kodi
Penulis          : Asma Nadia
Tahun terbit : 2017
Penerbit        : AsmaNadia Publishing House 


Seberapa jauh cinta dua kodi akan menerbangkanmu?


Well, hari ini gue mau meriview novel Bunda Asma Nadia yang berjudul “Cinta Dua Kodi”. Awalnya, sama sekali nggak ada niatan buat baca novel ini (niat awal pengen namatin novel “Life Traveler karya Windy Ariestanty). Saat itu, cuma lagi iseng dan bosen ngerjain skripsi, jadilah lihat-lihat rak buku dan tiba-tiba langsung ngambil novel ini buat dibaca. Dan.... 3 jam setelah itu, akhirnya novel “Cinta Dua Kodi” selesai gue baca. Ini waktu yang lumayan cepet buat baca novel yang bisa gue bilang temanya dewasa dan berbobot banget. Gak kayak kisah cinta remaja yang jadian-putus-jadian dan seterusnya itu. Hahaha.
Pertama, dari segi covernya. Menurut gue, covernya lucu dan menarik banget. Ada gambar cowok-cewek naik motor vespa sambil bawa tumpukan baju gitu. Warnanya juga soft tapi tetep menarik banget di mata. Tulisan “Cinta Dua Kodi” dibuat dengan font yang menarik dan gak alay. Kece deh pokoknya. Lay outnya juga bagus, tata letaknya bagus. Quotes-quetos di setiap BAB di tempatkan dengan rapi, menarik dan enak di baca. Tapi kekurangannya, menurut gue sih kurang ilustrasinya aja. Hmm, mungkin karena ini novel dewasa, jadi ga perlu ilustrasi kali ya. Ya, tapi kalau ada ilustrasi mungkin akan lebih menarik. Oh iya, tentang sinopsis di belakang novelnya, kayak blurb gitu ya, menurut gue itu udah oke dan pas banget penempatannya.
Selanjutnya, tentang prolognya. Asli! Serius! Prolognya tuh bener-bener bikin penasaran. Kok begini sih? Ada apa nih? Gue cuma bisa nebak-nebak sambil tetep lanjut baca, saking penasarannya. Kalau gaya menulisnya sih ga usah diragukan lagi, Bunda Asma Nadia emang juara banget nulis kisah-kisah perempuan dan rumah tangga. Sampe nyesek sendiri pas baca beberapa bagian yang sedih itu. Heuuuu. Tapi, pas baru baca prolog, terus masuk part 1, kok mikir, ini novel atau antologi, karena ceritanya gak nyambung dan berbeda karakter tokoh. Tetep lanjut baca sampe bab 3 dan masih belum menemukan titik temu. Tapi masih penasaran, akhirnya di halaman yang udah ratusan, baru deh nemu benang merah dari novel “Cinta Dua Kodi”. Tentunya ini bukan 40 kisah cinta, apalagi kumpulan cerpen yang dijadiin novel. Ini tuh beda!  
Gaya bercerita Bunda Asma Nadia mudah dimengerti, gak berbelit-belit, santai tapi tetep aja ada puitis-puitisnya. Dari awal sampai akhir gue nemu banyak quotes-quotes keren yang bisa dijadiin status di WA atau IG, hahhaa.
Oke, jadi secara garis besar novel “Cinta Dua Kodi” ini menceritakan tentang pengusaha baju muslim Keke Busana (Kartika) bersama suaminya (Farid). Dari mulai Ibunya Kartika (Aryani) memutuskan menikah sama Pak Bagja, sampai masa kecil Kartika yang menyedihkan (dan seketika membuat gue bersyukur punya Bapak yang hebat, gak kayak Pak Bagja), masa-masa kuliah ditaksir beberapa cowok dan akhirnya justru menikah sama Farid – cowok yang gak pernah dibayangkan akan menjadi suaminya Kartika. Jodoh emang misteri banget ya. Kisah berlanjut ketika mereka telah menikah dan Farid (atas permintaan ibunya) meminta Kartika menggugurkan kandungannya. Ini sih bagian tersedih dan ga ngerti lagi. Kesel. Sedih. Marah. Tapi, alhamdulillah, Allah punya rencana lain yang lebih indah buat Kartika dan Farid.
Sedikit banyak, novel ini juga membangkitkan semangat wirausaha gue. Sebagai perempuan harus berdaya guna, tapi juga gak lupa sama keluarga. Harus selalu seimbang, kalau mendapatkan manfaat ya harus jadi orang bermanfaat. Seriously, banyak banget pesan moral dan drama rumah tangga yang gue baca di novel “Cinta Dua Kodi”. Membawa pesan bahwa cinta aja ga cukup dalam membangun rumah tangga. Sungguh pesan yang berat buat jomblo kayak gue. Hahhaaa.
Terlepas dari itu semua, masih banyak hal menarik dan kejutan yang gak bisa gue jelasin di sini. So, kalau kalian mau tahu lebih lengkap tentang Kartika dan Farid, harus banget baca novel “Cinta Dua Kodi”. Jomblo-jomblo juga harus baca, supaya tau cara memilih pasangan yang baik. Hehehe.
Nah, itu dulu review dari gue tentang novel “Cinta Dua Kodi”. Next, gue akan mereview novel-novel yang sudah gue baca ke blog ini. Supaya lebih berkesan aja sih niatnya. Seneng juga bisa share sesuatu yang bermanfaat buat orang banyak. Ya, semoga review ini bermanfaat buat kalian ya gaesss~

Jadi, baca buku apa hari ini?

Rabu, 09 Mei 2018

Gen Sindo

Koran Sindo 

Jadiii, ini adalah rubrik Gen Sindo di Koran Sindo yang memuat tulisan saya :)

Dari yang Sedang Mencintaimu








Pict from Pinterest

Aku sengaja menulis ini
Untuk menyampaikan perasaanku
Bagaimana letupan rindu menggebu-gebu
Kepada sosok sepertimu

Hari ini
Percayakah setelah tujuh tahun tak bertemu
Aku masih dan terus memendam rasa kepadamu
Aku masih dan terus mencintaimu

Dalam diam
Rinduku menjelma jadi duri
Yang melukai lagi dan lagi
Namun tetap tak dapat kuhempas dalam diri

Ini adalah beberapa kata
Dari seseorang yang sedang mencinta
Tetaplah menjadi rahasia
Agar debar itu tetap ada


Jakarta, 10 Mei 2018
Pukul 05:58 WIB

Selasa, 08 Mei 2018

Hallo, Pejuang Skripsi!

Hallo~
Kamu yang sedang berlelah, berproses menjadi diri dan pribadi yang lebih baik
Kamu yang sedang menata diri dan menata hati untuk menjadi lebih baik
Kamu yang sedang menangis dan merasa putus asa hari ini

Ingatlah tentang
Bagaimana kamu memulai
Bagaimana debar bahagia ketika menyaksikan kata "LOLOS" dalam SBMPTN lalu
Bagaimana mimpi-mimpimu terwujud dan semakin dekat

Jangan menyerah
Sekarang adalah saatnya berlelah
Sekarang bukan saatnya mengeluh, mengaduh
Sekarang adalah saat kamu bertindak
Sejauh mana kamu mampu menguasai rasa malas dalam diri

Hingga saatnya nanti
Kamu akan kembali berdebar saat namamu dipanggil
Untuk mengikuti sidang skripsi
Untuk memaparkan penelitianmu
Kamu akan kembali berdebar saat namamu dipanggil
Maju menuju prosesi wisuda

Saatnya
Kamu akan memulai hari
Sebagai calon pendidik nanti

Jalanmu masih panjang
Jangan dulu menyerah sekarang~

Jakarta, 08 Mei 2018 Pukul 20:13 WIB
Saat sedang menyelesaikan skripsi


Kamis, 03 Mei 2018

Seperti Langit Mendung yang Akan Kembali Bersinar, Begitu pula Senyummu

picture from pinterest


Hari ini mungkin kamu menatap langit yang abu-abu
Gelap dan rintik-rintiknya membasahi wajahmu
Hari ini mungkin kamu merutuki gelapnya awan
Mengumpat pada air yang menggenangi jalan

Ketahuilah
Hari selalu berganti
Awan selalu bergerak, berarak
Mendung dapat berubah menjadi cerah
Hujan dapat berganti jadi kemarau panjang

Sejatinya hidup memang begitu
Penuh dengan perubahan-perubahan yang kadang menghentakkan
Kadang mungkin aku dan kamu tidak siap dengan itu
Kita menjadi kecewa, sedih dan mengumpat dalam hati

Tapi
Seperti mendung yang berganti jadi cerah seketika
Hidupmu kelak akan berwarna dan menjadi lebih indah
Tangismu akan berubah jadi senyum atau tawa

Kita hanya perlu menjalani dan menikmati
Waktu-waktu kita murung dan patah hati
Kelak kesedihan akan menjadi ingatan
Bagaimana seharusnya kita bersyukur akan keadaan ini


Jakarta, 03 Mei 2018
Ketika aku merasa kecewa