Senin, 06 Desember 2021

Selamat Tinggal



Kemarin, seorang tetangga (yang adalah kerabat jauhmu) datang ke rumah. Tanpa ditanya, ia langsung menjabarkan alasan kedatangannya : menjahit baju untuk menghadiri hari bahagiamu. Kamu, yang sudah lama tak kudengar kabarnya. Kamu, yang sudah lama kuupayakan untuk lenyap dari ingatan.

Katanya, hari Minggu di bulan November pernikahanmu akan digelar. Aku tentu tidak bertanya, tapi telingaku selalu mencuri dengar dari dalam kamar. Entah karena suaranya yang terlalu keras, atau karena aku yang terlalu keras kepala masih ingin tahu kabarmu. Diam-diam, aku mendengarkan dengan seksama. Seperti seorang murid yang khusyuk mendengar nasihat gurunya. 

Itu bukan kabar buruk. Jadi, aku tidak boleh bersedih.

Itu tentu kabar baik. Namun, aku minta maaf karena tidak bisa ikut berbahagia.

Bibirku membentuk bulatan, ber-oh, saat Mama menyampaikan ulang kabar pernikahanmu. Sesingkat itu, kemudian bergegas menuju kamar. Menghindari percakapan yang kutahu akan melukai hatiku lebih dalam.

Ini sudah tahun kesekian sejak aku bertekad untuk melupakan dan tak lagi berharap pada kekosongan. Meski kadang harapan itu datang : “Jika aku menunggu sedikit lebih lama, akankah kamu menghampiriku dengan perasaan yang sama?”

Kota hujan menjadi tempat yang kau pilih untuk mengikat janji. Kota yang juga adalah kampung halamanku. Kota yang di dalamnya kusimpan banyak cerita. Kini, kota itu menambah satu lagi ceritanya : tempat di mana cinta pertamaku melabuhkan hati, namun bukan di hatiku.  

Sebenarnya, saat mendengar kabar itu pertama kali, aku ingin sekali membuka akun media sosial dan menelusuri siapa wanita yang berhasil meluluhkan hatimu. Aku penasaran setengah mati. Namun, di detik berikutnya, kuurungkan niat itu. Siapapun dia. Aku yakin dia orang yang baik. Dia bisa memberikanmu kebahagiaan dan akhirnya keyakinan untuk mengarungi hidup dalam bahtera rumah tangga.

Kini, hatimu telah menjadi miliknya. Tak ada harapan sedikitpun untuk impianku di masa lalu.

Di masa depan, aku tetap berharap kamu selalu berbahagia.

Di masa depan, aku juga ingin berbahagia, meski bukan bersamamu.

Sudah ya, kisah ini sudah berakhir.

Mungkin, kedatangannya ke rumahku adalah suatu pertanda sekaligus untuk mengatakan padaku agar mengakhiri perasaan di masa lalu dan memberi ruang bagi cinta yang akan datang.

Untuk kamu, aku ingin mengucapkan terima kasih. Terima kasih telah menjadi cinta pertamaku. Terima kasih telah menjadi sosok imajinasi dalam tulisan-tulisanku.

Selamat menempuh hidup baru, semoga berbahagia selalu…. 

Senin, 13 September 2021

REVIEW DRAMA CINA “UNREQUITED LOVE”

KISAH TENTANG CINTA YANG TAK TERBALAS 


Poster Drama Unrequited Love


Unrequited Love ( Cinta Tak Terbalas ) adalah drama cina yang tayang tahun ini dan berhasil gue selesaikan hanya dalam waktu 2 hari saja. Drama bertema dunia remaja yang ringan ini berjumlah 38 episode dengan durasi sekitar 40 menit setiap episodenya. Dibintangi oleh aktor tampan Hu Yi Tian dan aktris cantik Hu Bing Qing, drama ini sangat memanjakan mata karena visual kedua pemeran utamanya. Selain itu, pemeran pendukung drama ini juga gak kalah tampan dan cantik dari pemeran utama.

Secara garis besar, drama Unrequited Love bertema tentang cinta tak terbalas atau cinta bertepuk sebelah tangan. Di mana, Hu Bing Qing yang memerankan sebagai Luo Zhi jatuh cinta pada seorang anak laki-laki yang ia temui di gereja saat pernikahan saudaranya. Anak laki-laki itu bernama Sheng Huai Nan (diperankan oleh Hu Yi Tian). Pada pertemuan pertama, saat usia mereka masih anak-anak, Sheng Huai Nan meminta Luo Zhi untuk menunggunya dan berjanji akan menikahi Luo Zhi saat dewasa nanti.

Tahun-tahun berlalu, Sheng Huai Nan dan Luo Zhi menjalani kehidupan masing-masing, mereka tumbuh sebagai siswa yang sangat pandai. Sheng Huai Nan selalu menjadi juara IPA di SMA nya dan dijuluki Dewa IPA, sedangkan Luo Zhi menjadi siswa terpandai di bidang IPS. Sheng Huai Nan sendiri, sudah lupa dengan apa yang ia katakan kepada Luo Zhi saat kecil, sedangkan Luo Zhi selalu mengingatnya dan bahkan rela pindah sekolah, demi masuk ke SMA yang sama dengan Sheng Huai Nan.

Meski sudah bersekolah di SMA yang sama, bahkan sering berpapasan, Sheng Huai Nan sama sekali tidak mengingat dan tidak menyadari kehadiran Luo Zhi. Luo Zhi yang tertutup, pendiam dan penuh keragu-raguan tidak pernah mengatakan siapa dirinya, bahkan tidak pernah menunjukkan diri di depan Sheng Huai Nan. Hal itu membuat Luo Zhi hanya bisa memandangi punggung Sheng Huai Nan dan menatapnya dari kejauhan. Sedangkan, Sheng Huai Nan yang cerdas, tampan dan penuh pesona memiliki banyak penggemar wanita. Ia bahkan sama sekali tidak mengetahui dan tidak mengenal Luo Zhi selain hanya sebagai “siswa peringkat 2” di bawah namanya.

Di masa SMA, sebenarnya Sheng Huai Nan dan Luo Zhi mengalami banyak hal bersama, namun mereka tidak menyadari satu sama lain. Di atap jendela kelas, Luo Zhi tidak sengaja berbincang dengan Sheng Huai Nan, namun, Ketika Huai Nan menanyakan namanya, Luo Zhi tidak menjawab dan bergegas pergi. Hal tersebut membuat kesalahpahaman dan akhirnya menciptakan jarak yang semakin jauh di antara mereka. Sheng Huai Nan berakhir menjalin kasih dengan teman Luo Zhi dan Luo Zhi terus memendam perasaannya.

Honestly, gue kesel dan geregetan banget dengan karakter Luo Zhi ini. Kenapa kabur saat Sheng Huai Nan tanya namanya di jendela kelas, kenapa ga pernah notice kalau mereka pernah berjanji saat kecil, kenapa ga pernah membuka pembicaraan atau sekedar say thanks saat Sheng Huai Nan membantu dia? Kenapa diam aja? Padahal dia karakter siswa yang pintar dan bahkan mewakili sekolahnya jadi Duta Pelajar ke luar negeri. Tapi, kalau gue pikirin lagi, itu sikap yang cukup masuk akal bagi orang yang memendam perasaan dan diam-diam naksir sama orang lain. Apa lagi orang yang ditaksir adalah idola satu sekolah. Kadang, kita emang melakukan hal di luar nalar saat suka sama orang, entah jadi nggak bisa berhenti bicara atau nggak bisa bicara sama sekali.

Melihat perjuangan Luo Zhi yang belajar sekuat tenaga agar menjadi juara kelas dan namanya bisa diingat sama Sheng Huai nan, membuat gue mengingat kembali apa yang sudah gue lakukan. Ternyata, kalau gue flash back, banyak sekali hal yang gue lakukan dengan tujuan membuat orang yang gue sukai terkesan dan menyadari kehadiran gue. Walau pada akhirnya, nama gue tidak akan bertahan lama dalam ingatan dia. Itu juga yang terjadi pada karakter Luo Zhi pada drama ini, sampai di bangku kuliah (mereka kuliah di universitas yang sama), Sheng Huai Nan hanya mengingat Luo Zhi sebagai teman satu sekolah dan siswa peringkat dua di bawah namanya. Nyesek sekali permisa~

Pada episode 12 ke atas, hubungan keduanya mulai berkembang. Luo Zhi mulai memberanikan diri membantu Sheng Huai Nan dan Sheng Huai Nan merasa nyaman berada di dekat Luo Zhi. Apalagi setelah bermain di sebuah dream land, sepertinya lampu hijau bahwa perasaan Luo Zhi akan terbalas mulai terlihat. Mereka berdua terlibat banyak kegiatan bersama, saling membantu dan saling mengisi satu sama lain. Tapi ya, selayaknya drama, banyak sekali halang rintang bagi hubungan mereka. Luo Zhi difitnah sebagai stalker dan sengaja menyamakan kesukaannya dengan kesukaan Sheng Huai Nan agar mereka bisa dekat. Hubungan yang sudah dekat, kembali berjarak di episode 20. Kesalahpahaman dan obsesi mantan pacar Sheng Huai Nan membuat Luo Zhi tidak mau berharap lagi.

Akhirnya, yang selalu gue (dan kalian) tunggu-tunggu terwujud, keadaan berbalik di episode 24 dan selanjutnya. Saat Luo Zhi memutuskan menyerah, Sheng Huai Nan menyadari perasaannya dan mulai mengejar cinta Luo Zhi.

Scene yang paling mengharukan menurut gue, saat Sheng Huai Nan akhirnya membaca tulisan Luo Zhi di tembok atap gedung kampus:

Luo Zhi mencintai Sheng Huai Nan

Tidak ada yang mengetahuinya

Lalu, di episode saat Sheng Huai Nan menyatakan perasaannya dia bilang :

Sheng Huai Nan mencintai Luo Zhi

Semua orang mengetahuinya

Saat itu, Sheng Huai Nan memang sengaja menyebarkan berita bahwa dirinya mencintai Luo Zhi di situs kampus mereka. Sehingga, semua orang mengetahuinya.

Asli berasa banget feelnya saat Sheng Huai Nan confess, terus mata gue berkaca-kaca saking terharunya. Aw, she’s so lucky!

Sebagai drama ringan, tentu aja akhirnya selalu bisa ditebak. Happy ending. Yeay!

Setelah drama Go Ahead, My Little Happiness, My Girlfriend is an alien dan Put Your Head On My shoulder, drama ini jadi drama cina favorit gue, dan langsung membuat gue jadi suka banget sama Hu Yi Tian. Awal lihat mukanya kayak ga asing, eh, ternyata Hu Yi Tian ini juga yang main drama A Love So Beautiful. Dracin yang sering banget diperbincangkan orang-orang, bahkan sampai diremake jadi drakor. Emang ya, Hu Yi Tian ini cocok sekali jadi cowok dingin yang cuek di awal, tapi bucin di akhir.

Well nilai gue buat drama ini adalah 9/10.

Selain karena pemainnya visual semua, jalan cerita yang seru dan sepertinya relate dengan kehidupan gue, sinematografi dan puisi-puisi yang ada di drama ini juga sangat menyentuh. Oh iya, hampir lupa, Original Sound Track (OST) nya juga bagus dan masuk banget sama dramanya. Jadi makin suka.

Rabu, 21 April 2021

REVIEW DRAMA "REPLY 1997"

Poster Drama Reply 1997


Tahun lalu, booming banget drama series reply, tapi yang paling banyak dinotice orang-orang adalah drama Reply 1988. Emang si, Reply 1988 seru banget dan aktornya terkenal semua, kayak Park Bo Gum, Hyeri, Go Kyung Pyoo, Ryun Jeol, dll. Dan emang setelah nonton drama itu, langsung bikin kesimpulan sendiri, series terbaik itu Reply 1988
😆
Eh, tertanya kukeliru, karena, karena... ternyata Drama Reply 1997 juga keren bangettt dan ga kalah bagus sama Reply 1988. Justru reply 1997 adalah drama series reply yang pertama dan ratingnya tinggi banget di korea. Terus juga, ternyata drama ini jadi debutnya Seo In Guk sebagai lead male di drama (sebelumnya main di Love Rain, tapi bukan pemeran utama).
Drama Reply 1997 dirilis tahun 2012 oleh channel TVN (Emang dramanya tvn ga pernah ngecewain, mulai dari I need romance, reply series, hospital playlist sampai yang terbaru Mr. Queen, semuanya bagus-bagus. Channel favorit banget deh) dengan pemeran utama Yoon-Jae (Seo In Guk), Shi won (Jung Eun Ji) dan 4 orang sahabatnya.
Karena gue lebih dulu nonton reply 1988 dibanding reply 1997, tentu aja gue akan sedikit membandingkan kedua drama ini dimulai dari reply 1988.
Sama seperti reply 1988, cerita reply 1997 dimulai dari persahabatan, bedanya, kalau reply 1988 persahabatannya kental banget, karena dari kecil, sebelum SD, sedangkan reply 1997 persahabatan antar tokohnya mulai intens saat SMA. (Yang sahabatan dari kecil cuma yoon-jae dan shi-won).
Episode pertama dibuka dengan menampilkan kehidupan Shi-won (tokoh utama wanita) dengan kesibukannya sebagai penulis yang tidak terlalu sukses. Ia kemudian datang ke acara reuni SMA dan bertemu dengan teman-teman lamanya, seperti Joon-hee, yoon-jae, Sung-jae, Hak-chan dan Yoo-jung serta gurunya Tae-woong (yang juga kakak yoon-jae). BINGUNG KAN NAMANYA MIRIP-MIRIP BANGET, JADI HARUS FOKUS PAS NONTON. WKWKW
Adegan berikutnya, mengungkapkan kalau shi-won sedang hamil dan ayah dari anaknya ternyata hadir dalam reuni itu. Nah disini mulai deh main tebak-tebakkan.
Siapakah suami shi-won dan ayah dari bayi yang sedang dikandungnya??
Awal-awal kayak dikasih clue gitu. Jadi bikin penonton makin penasaran dan tebak-tebak buah manggis. Wkwkwk.
LALU MULAILAH KISAH FLASHBACK SAAT MEREKA SMA....
Yoon-jae, siswa terpintar di sekolah. Joon-hee, siswa kedua terpintar di sekolah. Hak-chan, siswa pindahan dari Seoul. Yoo-jung, fangirl amatiran yang suka pindah fandom (kek aku, lihat EXO suka, liat BTS suka, eh liat IKON juga suka) dan Shi-won fangirl istiqomah dan siswa dengan peringkat paling bawah di kelasnya, serta Sung-jae si pembantu umum yang kepintarannya 11 12 kek shi-won. Mereka berenam menjalin persahabatan, selalu ngumpul saat jam istirahat, selalu makan bareng di kantin sekolah dan kadang ngumpul di rumah shi-won. Di sini basecamp mereka tuh rumah shi-won (kalo reply 1988 kan basecamp nya rumah Tae-ek).
Lalu, romansa antar sahabatpun dimulai.
Tahun pertama SMA, ternyata Yoon-jae udah mulai jatuh cinta sama Shi-won. Walau ga terlalu pinter akademik, shi-won pintar bersosialisasi dan ceria banget anaknya. Dia juga satu-satunya orang yang berani ganggu dan marah-marah sama yoon-jae. Yoon-jae ini, walau pinter akademik dan selalu jadi juara umum, tapi dia karakter yang cuek, ga terlalu bisa bersosialisasi dan dingin banget sama lawan jenis.
Serius deh, karakter Yoon-jae diperankan sama Seo In-Guk dengan sempurna. Mata Seo In-Guk yang segaris doang, bikin karakter Yoon-jae yang dingin dan ansos terlihat sempurna. Apalagi kalau adegan marah, emosinya keluar banget. Aseli ini salah satu drama terbaik Seo In-Guk (makin ga sabar nunggu come backnya oppa tahun ini sama mbak bo young).
Karakter female leadnya juga diperankan sama Jung Eun Ji dengan manis. Di sini, karakter Shi-won mirip banget sama Doek-sun. Ceria tapi lemot banget. Bikin gemesss wkwkw.
Chemistry antara Yoon-jae dan shi-won juga beneran perfect. Meyakinkan banget kalau mereka tuh sahabat dari orok, terus seiring waktu perasaannya tumbuh satu sama lain.
Menurut gue, dari awal udah sangat jelas terlihat kalau Yoon-jae suka sama shi-won, buktinya dia selalu pasrah kalau disuruh-suruh dan diomelin sama shi-won. Dia juga mau makan dan minum dari bekasnya shi-won. Yoon-jae bahkan mau sharing sedotan, sendok, gelas sama Shi-won, tapi kalau sama cewek lain ogah banget. Dia juga selalu terlihat cemburu kalau shi-won deket-deket sama cowok lain.
Awalnya, gue ngira second leadnya adalah Joon-hee, karena dia selalu baik, perhatian dan ngetreart shi-won layaknya kekasih. Tapi ternyata.... ga disangka-sangka, dia justru suka sama Yoon-jae. Aduhh padahal dia sempurna banget, udah mah cakep, manis, pinter, baik hati, ternyata malah belok. Aahh ga rela akutuuu. Kalau di reply 1988 Joon-hee mirip banget sama Sun-woo, karakter good boy. Untungnya sun-woo ga belok kek Joon-hee. Heuuu
Di reply 1997, yang jadi second lead sesungguhnya adalah Tae-Woong (diperankan sama Song-Jong Hoo), dia guru SMA sekaligus kakaknya Yoon-jae. Awalnya, Tae-woong adalah pacar kakaknya shi-won, tapi kemudian kakaknya shi-won meninggal. Karena Tae-woong dekat dengan keluarga Shi-won dan sering ketemu, terus juga karena shi-won rada mirip sama kakaknya, Tae-woong jadi suka sama shi-won.
Jujur aja, menurut gue Tae-woong tuh suamiable banget. Dia bijak dan ga pernah ragu dalam bertindak. Mungkin karena udah dewasa, jadi pemikirannya rasional dan kalau udah suka sama seseorang jadi bucin sekaliii. Bahkan Tae-woong rela menunggu Shi-won selama 6 tahun karena shi-won masih ragu dengan perasaannya, dia juga ga mau jual mobil lamanya karena di mobil itu banyak kenangan yang tersimpan antara dia dan shi-won. Sabar bangetlah pokoknya.
Jadilah yoon-jae, tae-woong dan shi-won terjebak cinta segitiga.
Adegan paling sakit hati adalah hari ketika yoon-jae mau menyatakan perasaannya sama shi-won, tapi 10 menit sebelumnya, dia tahu kalau kakaknya Tae-woong juga suka sama shi-won, akhirnya dia mengurungkan niatnya dan mulai menjauhi shi-won demi kakaknya. Yap, yoon-jae mengalah dan akhirnya Tae-woon dan shi-won jadian. Sakit banget dong lihatnya, dia terpaksa memendam perasaannya dan jaga jarak sama shi-won demi kebahagiaan 2 orang yang dicintainya. Huhu.
Kalau direply 1988, tae-ek dan jungpal sama-sama mundur saat mencintai orang yang sama, sampai akhirnya Doek-sun pacaran sama cowok lain di luar circle mereka, kalau ini, posisinya, tae-woong gatau kalau yoon-jae suka juga sama shi-won. Jadi ga bisa disalahin juga.
Shi-won juga masih labil dan saat jadian sama tae-woong dia gatau apakah itu cinta atau rasa nyaman biasa. Jadi ga salah juga. Pokoknya ga ada yang salah, ga ada yang jahat. Cuma situasinya aja rumit satu sama lain.
Setelah lulus SMA, Shi-won kuliah ke Seoul. Sehari sebelum keberangkatannya, akhirnya Yoon-jae menyatakan perasaan yang selama ini dipendam. Yoon-jae juga memberikan hadiah ultah terakhir buat shi-won berupa cincin. Selanjutnya, dia juga memutuskan untuk tidak mau bertemu dan berhubungan sama shi-won lagi. (Putus kontak pokoknya, bahkan selalu menghindar dan gamau dateng ke reuni selama 6 tahun selanjutnya.) Shi-won yang kaget, bingung dan sedih akhirnya pulang ke rumah. Di depan rumahnya, Tae-woong menunggu sambil memberikan hadiah ultah berupa cincin. Tapi pada saat yang sama, Shi-won justru memutuskan hubungannya dengan Tae-woong. Huhuhu. Sedih banget. Sedih buat Yoon-jae sama Tae-woong.
Enam tahun kemudian, secara tidak sengaja, shi-won dan yoon-jae kembali bertemu di kedai kopi. Yoon-jae berusaha menghindar dan bilang kalau dia udah punya pacar. Tapi shi-won langsung tau kalau dia bohong. Wkwkwk.
Setelah pertemuan itu, shi-won makin yakin kalau orang yang dicintainya adalah yoon-jae, bukan Tae-woong.
Padahal Tae-woong baik banget, selalu bantuin shi-won selama 6 tahun itu dan menunggu shi-won membalas cintanya.
Yoon-jae yang tau kalau kakaknya masih menunggu shi-won makin ragu dan nggak mau jujur sama perasaannya. Kesel banget, karena yoon-jae memprioritaskan kakaknya. Ya gasalah sih, tapi kan perasaan shi-won juga ga bisa dipaksa.
Di beberapa episode terakhir, akhirnya tae-woong tau kalau selama ini yoon-jae suka sama shi-won. Dan yoon-jae lebih dulu suka sama shi-won dibanding dia. Yoon-jae yang kemudian dapat hidayah juga akhirnya mau memperjuangkan cintanya ke shi-won dan ga mau mengalah lagi.
Dialog Tae-woong yang paling gue suka saat dia bilang ke Yoon-jae begini : "Kau adikku, orang yang paling kucintai di dunia ini. Aku akan memberikan segalanya untukmu, tapi tidak soal wanita. Aku akan memperjuangkannya dan melakukan yang terbaik untuk memenangkan hati shi-won"
Yoon-jae langsung bengong dan melempar HP nya. Saat itu, dia uda jadian sama shi-won. Makin galau dah si yoon-jae. Tapi, akhirnya yoon-jae juga bertekad dan bilang ke kakaknya kalau dia juga ga bisa mengalah kali ini. Dia ga mau melepaskan shi-won demi kakaknya seperti 6 tahun lalu.
Eh, ternyata kata-kata Tae-woong cuma gertakan doang, karena sebenernya sejak dia tahu yoon-jae suka sama shi-won, dia memutuskan untuk mengalah. Dia juga tau selama ini shi-won ga bisa membalas cintanya karena dia udah jatuh cinta sama yoon-jae. Jadi, akhirnya tae-woong mengalah dan mencari cinta yang baru.
Walau ga mudah, akhirnya Tae-woong bisa move on dan meniqah sama dokter cantik yang membantu operasinya beberapa tahun lalu. Yeay!
Bahagia buat semuanya! (Kecuali joon-hee, dia sadar kalau dia ga mungkin sama yoon-jae dan keknya menemukan pasangan juga si akhirnya, tapi gatau cewek/cowok)
Ada beberapa adegan dan dialog yang sama antara reply 1997 dan reply 1998 menurut gue.
Salah satunya, ketika dialog "kau harus bertanggung jawab dan menjagaku seumur hidup"
Di reply 1997, Tae-woong mengucapkan kalimat itu ke shi-won, tapi mereka ternyata tidak berjodoh. Sedangkan, di reply 1988, Tae-ek dan doek-sun terlibat percakapan yang sama dan berakhir bahagia.
Oh iya, ost drama reply 1997 juga bagus banget, dan ternyata penyanyinya seo in-guk sama jung eun ji (mereka emang idol aslinya, makanya suaranya bagus uy).
Kesimpulannya, ini drama yang bagus, menghibur dan sangat menyentuh, karena isinya bukan cuma drama percintaan doang, ada kisah kehangatan keluarga, pertengkaran antara anak-ortu, sama semangat untuk meraih cita-cita. Pokoknya paket lengkap dan ga kalah sama reply 1988.
Apalagi kalau kamu fans berat Oppa Seo In-Guk, wajib banget nonton drama ini. Vibesnya kayak nonton hello monster dicampur sophaholic louis. Dingin, cuek tapi gemesin apalagi pas yoon-jae dan shi-won pacaran. Terlihat bangetlah siapa yang paling cinta dan banyak mengalah dalam hubungan mereka. Wkwkw.
Bahkan di episode terakhir, yoon-jae masih nanya, "siapa yang akan kau selamatkan kalau aku dan tony tenggelam?"
Shi-won jawabnya, "kau, karena aku akan tenggelam bersama tony"
Dahlah, dia emang fangirl sejati. Lebih cinta idol daripada suami sendiri. Yoon-jae bete dan mara-mara sendiri. Ngakak banget.
Fix ya, ga salah drama reply 1997 dapat rating tinggi, karena memang sebagus itu. Hehee. Btw, reply 1988 ratingnya juga tinggi.
Kedua drama reply series ini emang bagus sih dan menyenangkan ditonton saat waktu luang.
Sebenernya ada satu lagi reply series yang belum gue tonton, yaitu Reply 1994, disini pemainnya Go-Ara dan Yoon-Soek. Keduanya aktris dan aktor favorit sebenernya. Tapi, belum ada niat nonton karena masih terngiang ost reply 1997. Mungkin next time ya, kalau ada waktu lagi. Hihiw
Seneng banget bisa nulis review drama sepanjang ini. Setelah beberapa bulan belum nulis apa-apa, setidaknya hari ini bisa nulis, walau cuma nulis review. Wkwkwk.

REVIEW FILM "SEOBOK"

Tiket Film Seobok at CGV AEON Mall

Poster Film Seobok at CGV AEON Mall



Film terbaru dari aktor kesayangan gue "Park Bo Gum" dan ahjussi Gong Yoo yang dirilis bulan April 2021. Tepatnya, saat bulan Ramadhan. Gue nonton film ini CGV AEON Mall Jakarta Garden City. Mall deket rumah. Seneng banget akhirnya bioskop kembali dibuka setelah hampir setahun tutup karena covid-19. Protokol kesehatan di bioskop juga ketat banget, sebelum masuk CGV, diukur suhu, kemudian pakai hand sanitizer dan tempat duduknya selang-seling. Pokoknya enak dan insya Allah aman.
Okey, balik lagi, film ini "SEOBOK" ini bergenre fantasi yang menceritakan tentang penciptaan spesimen atau manusia kloning yang terbuat dari DNA manusia dan rekayasa genetika bernama "Seobok".
Karakter Seobok diperankan oleh Park Bo Gum. Sedangkan Gong Yoo berperan sebagai Ki-Hun, agen rahasia yang bertugas menjaga keselematan dalam tes klinik Seobok di dunia luar.
Jadi, selama diciptakan sampai besar, Seobok ini tinggal di sebuah laboratorium penelitian di dalam kapal pesiar bersama jenis-jenis penelitian aneh yang diteliti untuk masa depan manusia. Seobok ini salah satu jenis eksperimen dan penemuan yang diciptakan dengan tujuan menyelematkan manusia dari kematian. Jadi, manusia bisa abadi selama ada Seobok. Begitulah kira-kira.
Film dibuka dengan menampilkan keadaan laboratorium yang serba canggih dan langsung menunjukkan tampilan zoom wajah Park Bo Gum. Langsung kaget dong, terpesona dengan kegantengan oppa bo gum di sini huaaaa 🥰
Selanjutnya, adegan beralih ke kehidupan Gong Yoo. Di sini, Ahjussi Gong Yoo menderita penyakit yang menyebabkan dia ga bisa tidur tanpa bantuan obat. Ternyata, penyakitnya ini berhubungan sama kesalahan yang pernah dia lakukan di masa lalu.
Saat sedang istirahat, tiba-tiba Ki-Hun dikagetkan dengan kedatangan mantan rekan di perusahaannya dulu. Tiba-tiba dia mendapatkan ancaman untuk menjalankan misi khusus : menjaga sebuah spesimen dalam uji klinis. Awalnya, tentu aja Ki-Hun nolak, tapi karena suatu alasan akhirnya dia menerima misi itu.
Seobok akhirnya keluar, ia dipindahkan dari ruang laboratorium dengan menggunakan truk besar yang dilengkapi dokter dan perangkat medis. Truk nya juga anti peluru dan kuat banget pokoknya. Ditambah 2 mobil pengawal yang ada di depan dan di belakang mobil truk itu.
Tapi, dalam perjalanan mendadak mereka diserang oleh rombongan teroris dan menembaki mereka. Terjadi pertarungan sengit antara pasukan pengawal dan teroris itu. Pasukan yang mengawal Seobok akhirnya meninggal dan menyisakan Seobok dan Ki Hun yang selamat.
Ki Hun sadar dalam keadaan tangan diikat, sementara Seobok masih duduk dengan tenang seolah-olah tidak ada hal yang terjadi. Aseli di sini muka park bo gum imut banget, kek innoncent gitu. Ahhh pesona nya ga kuad. Semoga segera kelar wamilnya, soalnya dah kangen banget hehehe.
Ki hun dan Seobok disandera oleh teroris di dalam ruang rahasia. Saat Seobok hendak diberi obat oleh salah satu komplotan teroris, ia menolak dan menggunakan kekuatannya untuk melawan. (Kekuatannya tuh kayak orang banten, bisa membunuh tanpa menyentuh wkwkw). Kalau secara ilmiah, katanya gelombang otak Seobok bisa mempengaruhi keadaan sekitarnya, jadi dia bisa memindahkan benda/orang hanya dengan berdiri di dekat objek. Daebak!
Ki-hun mencoba menyelamatkan Seobok dari penyanderaan dan berusaha keluar. Terjadi perkelahian antara Ki-Hun dan teroris, tapi akhirnya mereka berhasil melarikan diri.
Mereka lalu pergi ke tempat persembunyian di desa. Saat melewati pasar, Seobok terheran dan merasa takjub dengan segala hal yang ada di pasar, mulai dari manusia, hewan sampai benda-benda. Lucu banget pas adegan Seobok hilang, Ki-Hun panik. Ternyata Seobok lagi ngeliatin belut yang ada di ember. Cute banget aseli mukanya. Luvvv
Supaya tidak menarik perhatian dan bisa aman dari kejaran teroris, Ki Hun membelikan Seobok pakaian (pakaian Seobok awalnya kek baju lab, serba putih gitu). Eh, setelah beli baju, ternyata Seobok juga minta sepatu. Wkwkwk. Lucu banget scene ini aseli. Muka nya Bo Gum yang polos dan tingkahnya bikin gemes.
Antara Seobok dan Ki-Hun terjalin percakapan dan deep talk gitu. Seobok yang awalnya ragu dan ga percaya sama Ki Hun,akhirnya bisa percaya. Ki Hun yang awalnya hanya berniat menjalankan misi, berakhir jadi sayang dan menganggap Seobok sebagai adiknya. Bromance banget euy!
Dalam pelarian itu, Seobok minta Ki-Hun mengantarnya ke suatu tempat. Awalnya, Ki-Hun ga mau, karena kondisi tubuh Seobok ga memungkinkan untuk perjalanan jauh, dia harus segera kembali ke laboratorium untuk mendapatkan suntikan (tiap 24 jam sekali Seobok disuntik di tulang belakang, kasian setiap disuntik mukanya Seobok nahan sakit sampai mengerang gitu huhu, tapi kalau ga disuntik dia muntah darah dan bisa mati).
Oke next, ternyata, Seobok minta diantar ke sebuah Gereja, dan di gereja itu ternyata adalah tempat kremasi jasadnya sendiri. Jadi, ibunya Seobok yang seorang dokter peneliti ini kehilangan suami dan anaknya, lalu dia menciptakan Seobok dari DNA nya. Bisa dibilang, Seobok adalah pengganti anaknya yang sudah meninggal bertahun-tahun lalu.
Bagian yang paling sedih menurut gue adalah ketika Seobok bilang ke Ki-Hun di depan abu jenazah "Ini aku, ini ayah, dan ini ibu" sambil nunjuk foto keluarga.
Terus dia nanya,"Hyung, bagaimana rasanya sekarat?"
Lalu dijawab sama Ki-Hun,"Rasanya seperti sedang tidur."
"Kenapa manusia takut mati tapi tidak takut tidur?" Seobok tanya lagi, oh iya, Seobok ini ga pernah tidur selama hidupnya, jadi dia ngga tau rasanya tidur. Aktivitasnya cuma minum obat, makan, baca buku dan bengong doang. Kesian.
"Karena ketika tidur, kamu tau kamu akan bangun esok harinya."
"Bagaimana manusia tau kalau mereka akan bangun setelah tidur?"
Beneran, Seobok ini curious banget dan banyak tanya. Untung Ki-Hun sabar banget selalu jelasin, walau kadang jelasinnya sambil esmosi dan mara-mara wkwkw.
Tapi, percakapan tadi agak bikin gue mikir, iya juga ya, gimana kalau saat kita tidur, besoknya kita ga bangun lagi? Merinding. Untungnya, sebagai umat islam, kita diberikan panduan dalam menjalani hidup, salah satunya saat hendak tidur. Alhamdulillah ada pelajaran hidup juga ternyata. Jangan lupa berdoa sebelum melakukan sesuatu.
Singkatnya, setelah dari gereja itu, Seobok kembali ke laboratorium (yang pasti perjalanan ke lab juga ga mudah, karena terjadi pengejaran). Setelah berhasil lolos dari kejaran dan masuk ke lab, ternyata Seobok tidak langsung aman tentram sehat sentosa, Seobok sebagai bahan penelitian yang dianggap sudah sempurna dan siap digunakan, diambil sumsum tulang belakangnya dengan peralatan canggih tentunya. Dan hal ini akan dilakukan seumur hidupnya! Kasian banget, dia diciptakan hanya untuk keuntungan manusia dan dieksploitasi sebegitunya. Ki-Hun yang tau hal itu langsung marah dan mengancam profesor untuk menghentikan tindakan itu. Dia berencana menyelamatkan Seobok. Tapi gagal, dia justru dipukuli dan babak belur sama penjaga.
Ending film ini menurut gue cukup menyedihkan, kenapa? Karena Seobok yang dibilang ga bisa mati, meminta kematian sama Ki-Hun. Iya, dia yang sejak awal selalu bisa menghalau peluru, pada akhirnya meminta sama Ki-Hun untuk menembaknya karena dia tau semuanya ga akan selesai kalau dia masih hidup.
Sedih banget denger kata-kata terakhir Seobok, setelah ditembak. Dia bilang,"Hyung, sekarang aku akan tidur."
Menurut gue pribadi, film ini cukup menarik, apalagi sebagai penggemar Park Bo Gum yang merindukan kehadirannya saat ia sedang wamil. Bener-bener dimanjakan sama tokoh Seobok yang mirip banget sama karakter dia di drama Reply 1988. Jadi, sedikit terobatilah rasa rindu gue. Kalau aktingnya Gong Yoo mah ga perlu diragukan lagi ya, adegan perkelahiannya juga seru banget. Keren deh. Filmnya rekomen nih buat nunggu buka puasa, soalnya Bo Gum nya manis banget ehe.